LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI
PENYUSUN
NAMA : RANI AFRIANI
NIS : 2411
KELAS : XI ELIND B
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK
NEGERI TEMBARAK
Jl. Mantenan Greges Kec. Tembarak
– Temanggung
TAHUN 2018
LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI
Diajukan sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional ( UN )
PENYUSUN
NAMA : Rani Afriani
NIS : 2411
KELAS : XI ELIND B
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK
NEGERI TEMBARAK
Jl. Mantenan Greges Kec. Tembarak
– Temanggung
TAHUN 2018
LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI
NAMA :
RANI AFRIANI
NIS :
2411
KELAS :
IX ELIND B
TELAH DISAHKAN
Pada hari :
………………………………
Tanggal :
………………………………
Penguji Pembimbing
Budi Subagyo, S.Pd.
Muhamad Sulanjari, S.Pd.
NIP. 19180621 200903 1 002 NIP. -
Mengetahui,
Kepala SMK
Negeri Tembarak
Drs.
Machfud Herman S., M.Pd.
NIP. 196012505
198703 1 005
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja
lapangan dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan
ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama
melaksanakan PKL ini di CV. CIPTA USAHA MANDIRI . Laporan ini di susun
sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta
dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan
melaksanakan PKL dan menyusun laporan.
Kami
menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak,baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Machfud Herman S., M.Pd. selaku kepala sekolah SMK N Tembarak, yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan PKL.
2. Bapak Sarkun selaku pembimbing instansi.
3. Bapak Muhamad Sulanjari, S.Pd. selaku pembimbing
sekolah.
4. Semua karyawan CV. CIPTA USAHA MANDIRI .
5. Ayah dan Ibu selaku orang tua yang telah mendukung.
6. Semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan prakerin ini
Penulis
menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun penulis telah
berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada diri penulis. Semoga
laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Temanggung, 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..………. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………...……….. ii
KATA PENGANTAR …...…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
MOTTO CV. CIPTA USAHA MANDIRI ……………………….…..……… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
…………………. 1
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
………………………….. 1
BAB II TEKNIK PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
…... 2
2.1. Program Umum ………………………………………………………... 2
2.1.1.
Sejarah Singkat
Industri ……………………………………….. 2
2.1.2.
Manajemen Umum
Industri ………………………………….... 3
2.1.3.
Struktur
Organisasi Industri …………………………………… 6
2.1.4.
Uraian Pembagian
Tugas ……………………………………… 6
2.1.5.
Layout Tempat
Kerja ………………………………………….. 9
2.2. Program Khusus ……………………………………………………….. 10
2.2.1.
Landasan Teori
………………………………………………... 10
2.2.2.
Permasalahan
………………………………………………….. 10
2.2.3.
Batasan Masalah
………………………………………………. 10
2.2.4.
Pembahasan
…………………………………………………… 10
2.3. Uraian Kegiatan Praktik Industri ……………………………………….
14
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….... 15
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………. 15
3.2. Saran …………………………………………………………………... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
MOTTO CV. CIPTA USAHA MANDIRI
Motto Perusahaan
ini yaitu :
1.
Kepuasan
Pelanggan
a. Pelanggan kami adalah pelanggan eksternal dan
internal, termasuk pemilik, atasan maupun sesama karyawan.
b. Tidak menerima, membuat dan meneruskan kesalahan.
c. Tidak menyimpang dari prosedur.
d. Tidak merubah atau mengganti spesifikasi.
2.
Proaktif,
kepedulian dan komunikasi yang baik adalah kebiasaan kami.
a. Segera wajib lapor pada atasan bila terjadi masalah
termasuk tidak sesuainya skedul atau komitmen.
b. Bertanya apabila tidak tahu atau ragu-ragu dalam
menjalankan tugas.
c. Segera berkomunikasi dengan pelanggan jika terjadi
masalah.
d. Melakukan strategi menjemput bola, tidak hanya
menunggu.
e. Mempunyai jiwa mau menolong.
f. Peka terhadap situasi dan kondisi.
g. Mengambil inisiatif dan tindakan bila melihat hal
yang tidak beres.
h. Melakukan fungsi silang.
3.
Kerja tim adalah
kekuatan kami.
a. Disiplin.
b. Saling menghargai satu dengan yang lain.
c. Tidak menyalahkan orang lain.
d. Tidak merasa paling penting atau paling pandai.
e. Tidak merasa minder atau tidak mampu.
f. Mengambil keputusan berdasarkan tim.
g. Berbicara berdasarkan data.
4.
Pemasok,
distributor dan karyawan adalah mitra kami.
a. Berorientasi pada win-win.
b. Menghargai pemasok sebagai mitra kerja.
c. Meningkatkan kualitas material bersama-sama dengan
pemasok.
d. Menghargai karyawan sebagai rekan kerja dalam
mengambil keputusan.
5.
Terus
mengembangkan diri adalah kunci kesuksesan kami.
a. Setiap karyawan diberi kesempatan dan motivasi untuk
terus belajar.
b. Menjunjung tinggi kretifitas karyawan yang positif.
c. Ikut membina dan memelihara kesehatan.
d. Mengembangkan terus hubungan baik antar karyawan.
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Struktur Organisasi ……………………………………..6
2. Gambar 2.2. Layout Tempat Kerja …………………………………...9
3. Gambar 2.3. Bagian-Bagian Mesin Double Planer
…………………..10
4. Gambar 2.4. Mesin Double Planer ……………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan
praktik kerja lapangan merupakan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktik kerja
secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program study tertentu untuk
mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.
Sistem
pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Lapangan (PKL)” hanya
dapat dikuasai dengan cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi
yang ada dalam dunia kerja. Maka dari itu, siswa SMK pada jenjang tertentu
diwajibkan mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan secara langsung.
1.2.
Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja
lapangan bertujuan untuk memberi gambaran kepada siswa siswi pada saat bekerja,
baik itu disuatu perusahaan. Sedangkan secara khususnya antara lain :
1. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu
pengetahuan.
2. Melatih keterampilan siswa, sehingga dapat bekerja
dengan baik.
3. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab, disiplin, dan
mempunyai etika yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Memberikan motivasi sehingga siswa siswi bersemangat
dalam meraih cita-cita.
BAB II
TEKHNIK PELAKSANAAN PKL
2.1.
Program Umum
2.1.1.
Sejarah Singkat
Industri
CV. Cipta
Usaha Mandiri adalah perusahaan industri pengolahan kayu yang terletak di Jl.
Raya Ngadirejo Km. 3 Desa Mandisari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Pemilik utama usaha ini adalah H. Marsudi yang telah berkecimpung di industry
pengolahan kayu selama bertahun-tahun, hingga pada akhirnya memutuskan untuk
membuat perusahaan sendiri. CV. Cipta Usaha Mandiri didirikan pada tanggal 13
November 2006, dan mulai beroperasi pada tanggal 22 Februari 2007 dengan jumlah
karyawan 40 orang. Perusahaan ini lebih memprioritaskan masyarakat sekitar
untuk menjadi karyawan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Perusahaan
ini berdiri pada lahan seluas 15.104 m2 dengan luas bangunan
tertutup 2.971,35 m2 dan sisanya adalah lahan terbuka yang
rencananya akan digunakan untuk tempat parkir, jalan, area terbuka dan ruang
terbuka hijau.
Perkembangan
CV. Cipta Usaha Mandiri sangatlah pesat. Dapat dilihat dari konstruksi bangunan
yang semula semi permanen menjadi bangunan permanen pada tahun 2009. Pun
demikian dengan ekspor yang dilakukan semakin berkembang pesat. Ekspor yang
semula 2 kontainer per 2 minggu pada tahun 2008, meningkat menjadi 20 kontainer
per bulan pada tahun 2009. Dan pada tahun 2010 ekspor yang dilakukan mencapai
40 – 50 kontainer per bulan hingga sekarang.
Perkembangan
pesat yang dialami oleh CV. Cipta Usaha Mandiri tidak terlepas dari sumber daya
manusia yang berkonstribusi dalam proses produksi maupun manajemen. Perusahaan
ini telah menyerap ratusan tenaga kerja dari daerah sekitar pabrik. Karena
keberadaan perusahaan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di sekitar Temanggung.
2.1.2.
Manajemen Umum
Industri
·
Direktur Utama
bertugas memantau perkembangan usaha.
·
Wakil direktur
bertugas membantu Direktur Utama untuk mengendalikan dan mengawasi perusahaan.
·
Manager
Operasional bertugas untuk mengatur operasional pada perusahaan.
·
Kabag Personalia
bertugas untuk merekrut sumber daya manusia yang produktif untuk menunjang
proses produksi, serta menangani legalitas yang dibutuhkan oleh perusahaan.
·
Adm Personalia
bertugas untuk memantau kehadiran (presensi) pegawai, penggajian karyawan, dan
menghandle problematika pada karyawan.
·
Security
bertugas untuk menjaga keamanan sekaligus merangkap sebagai front office.
·
Kabag Pengadaan
bertugas untuk menyuplai bahan baku yang berkualitas.
·
Adm Pengadaan
bertugas untuk mencatat siklus bahan baku.
·
Tally Bahan Baku
bertugas untuk menerima laporan jumlah dan kapasitas bahan baku yang masuk dari
grader.
·
Nota Bahan Baku
bertugas untuk membuat nota keluar ketika bahan baku dating yang harus mendapat
acc dari Kabag. Keuangan.
·
Adm Umum
bertugas untuk menghandle administrasi secara umum, meliputi kebutuhan untuk
perlengkapan kantor dan lain-lain.
·
Kabag Keuangan
bertugas untuk mengatur siklus keuangan pada perusahaan.
·
Kasir bertugas
sebagai mediator Kabag. Keuangan dengan bagian atau divisi tertentu yang
membutuhkan pengeluaran untuk kebutuhan perusahaan.
·
Bag Hutang dan
Bag Piutang bertugas untuk menangani hutang perusahaan dan piutang yang
dilakukan oleh debitur.
·
Kabag Akuntansi
bertugas untuk mengatur dan mengawasi siklus akuntansi pada perusahaan.
·
Akuntansi Umum
bertugas untuk menangani akuntansi secara umum.
·
Akuntansi Biaya
bertugas untuk menangani akuntansi biaya.
·
Kabag Pemasaran
bertugas untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan yaitu
dengan mencari buyer sebanyak-banyaknya.
·
Staff Pemasaran
membantu Kabag Pemasaran untuk melakukan pemasaran dan mengatur ekspor impor
yang dilakukan oleh perusahaan.
·
Kabag Produksi
bertugas untuk mengatur dan mengendalikan proses produksi.
·
Kasi Kiln Dry /
Boiler bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan baku kering yang siap
diproses.
·
Staff Gudang
Kering bertugas untuk menerima bahan baku kering yang kemudian ditransfer
kepada bagian produksi.
·
Kasi Packing
bertanggung jawab dalam proses pengepakan barecore menjadi siap untuk stuffing
(di ekspor).
·
Adm Produksi
bertugas untuk mencatat siklus bahan baku kering yang masuk, barang setengah
jadi, dan produk yang siap untuk di ekspor.
·
Kabag Tehnik
bertugas untuk mengatur dan mengawasi maintenance terhadap mesin dan peralatan
yang digunakan perusahaan khususnya bagian produksi.
·
Staff Tehnisi bertugas untuk membantu Kabag Tehnik
untuk melakukan perbaikan dan perawatan pada mesin dan peralatan.
·
Workshop
bertugas untuk memback up.
·
Tehnisi bertugas
untuk memperbaiki mesin dan peralatan yang rusak.
·
Kabag Pembelian
Non Bahan Baku dan Gudang bertugas untuk mengatur dan mengendalikan pembelian
kebutuhan selain bahan baku.
·
Pembelian Non
Bahan Baku bertugas untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan oleh berbagai
divisi selain bahan baku.
·
Staff Gudang
bertugas untuk mengatur siklus pengeluaran dan pemasukan barang non bahan baku.
2.1.3.
Struktur Organisasi Industri
CV. CIPTA USAHA MANDIRI
Jl. Raya Ngadirejo Km 3 Desa Medari, Kec. Ngadirejo, Kab.
Temanggung
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
2.1.4.
Uraian Pembagian Tugas
A.
HEAD OF BU (
Head Of Business Unit )
·
Bertanggung
jawab meningkatkan kapasitas produksi, teknologi proses dan kepastian mutu
secara berkesinambungan.
·
Bertanggung
jawab dalam menjalankan operasional manufacturing secara excellent.
·
Bertanggung
jawab dalam mengembangkan kompetensi sumber daya manusia.
B. F / A ( Accounting Section Head )
·
Merencanakan,
mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan kebijakan akuntansi
perusahaan, perpajakan perusahaan untuk mengukur keakuratan penyelesaian dan
kesesuaian prosedur keuangan serta memonitor pengembangan data dan sistem
informasi agar persiapan proses kerja berjalan lancer.
C. PRODUKSI ( Sect Head Produksi AMDK )
·
Merencanakan,
mengesahkan, memonitor dan mengendalikan tugas-tugas operasional dalam
menghasilkan produk serta sumber daya di daerah area produksi.
D. ENGINEERING ( Technic Section Head )
·
Merencanakan,
mengarahkan, memonitor dan mengendalikan tugas-tugas operasional mulai dari
project tehnik, maintenance mesin, utility, dan overhaul, untuk mengurangi
downtimer mesin dan waste serta menjaga kualitas mesin produksi dan energy yang
ada secara efisien dan efektif.
E. QAQC ( QC Section Head )
·
Mengembangkan
dan melaksanakan system pengendalian mutu agar produk yang dihasilkan dapat
memberikan “Good Quality Image” atau “Cost Effectiveness” kepada perusahaan.
F. EXPEDITION ( Expedition Section Head )
·
Mengontrol
sekaligus mengembangkan aktivitas pengiriman barang sesuai dengan standart dan
target yang ditetapkan untuk mewujudkan persediaan barang di distributor dan
kelancaran aktivitas perusahaan.
·
Melakukan
efisiensi ongkos angkut baik dengan negosiasi tariff maupun kubikasi
perkendaraan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.
G. HR / GA ( Personal Section Head )
·
Melaksanakan
aktivitas yang berhubungan dengan kepersonaliaan dan menyusun program. Dalam
tugasnya HR / GA dibantu oleh seorang GA dan 2 orang administrasi.
H. OPERATION AREA ( Section Head Operation Area )
·
Memastikan
komunikasi data dan informasi dari business unit ke enty (Head Office,
Bussiness Unit lain, Supplier, Distribution dan lain-lain). Berjalan secara
real time dengan menggunakan teknologi IT dan sebaliknya.
I. GUDANG JADI ( Finish Good Section Head )
·
Mengatur dan
memastikan proses penerima, proses penyimpanan perawatan dan pengeluaran
produksi jadi agar sesuai standart, terkontrol dan termonitor secara kualitas dan
kuantitas sesuai antara fisik maupun administrasi dan meningkatkan
produktifitas serta mengurangi defect produk jadi.
J. GUDANG BAKU ( Rew Material Section )
·
Mengatur dan
memastikan proses penerima, proses penyimpanan dan pengeluaran material agar
sesuai standart terkontrol dan termonitor secara kualitas dan kuantitas.
·
Slang minyak dan
hidrolis jack, minyak hidrolis Turalie 52 ISO VG 68.
K. System box panel :
·
Rangkaian
elektrik.
·
Indikator lampu.
·
Tombol on – off
pemanas atas dan bawah.
·
Selector switch
up – netral – down.
Untuk menjalankan
system hidrolis jack langkah yang dilakukan adalah :
1. Ikatan sambungan power listrik dari jala-jala pada
terminal panel pompa hidrolis pastikan dengan baik.
2. Atur kontrol valve utama pada keadaan optimal dengan
cara memutar mur kontra kemudian memutar nipel baut “L” kekanan atau kekiri,
bila kekanan akan menaikkan kemampuan tekan dan bila kekiri akan menurunkan
kemampuan tekan. Sebaiknya dilakukan sekali saja karena kontrol valve ini
berfungsi sebagai valve pengaman.
2.1.5.
Layout Tempat
Kerja
Gambar 2.2. Layout Tempat Kerja
2.2. Program Khusus
Mesin
Double Planer
2.2.1.
Landasan Teori
Mesin Double Planer
adalah mesin untuk menghaluskan atau
menyerut bahan baku kayu sekaligus, dua sisi sejajar, atas double dan
bawah
2.2.2. Permasalahan
v Bagian-bagian
mesin double planer
v Cara
kerja mesin double planer
2.2.3. Batasan
Masalah
Pada
masalah ini penyusun hanya menerangkan tentang bagian-bagian dan cara kerja
mesin double planer.
2.2.4. Pembahasan
Ø Bagian-bagian
mesin double planer
Papan Serut Papan
Penghantar
Gambar
2.3. Bagian-Bagian Mesin Double Planer
(https://www.google.ru/search?=bagianmesindoubleplaner)
a. Meja
belakang : sebagai tempat meletakkan benda kerja sebelum memasuki jalur pisau.
Jarak meja belakang dengan ketinggian ujung pisau planer menentukan besanya
tatal yang diiris. Semakin tinggi jarak semakin tebal kayu yang harus diiris,
berate kerja pisau semakin berat.
b. Meja
depan : harus memiliki ketinggian sama persis dengan ujung mata pisau serut.
Apabila pisau lebih rendah akan berakibat benda kerja berhenti karena tertahan
gerakannya oleh ujung meja depan dan apabila posisi ujung pisau terlalu tinggi
akan membuat bagian ujung belakang benda kerja menjadi lebih tipis daripada
ujung lainnya setelah beberapa kali serut.
c. Papan
penghantar : pada waktu mendorong benda kerja, agar arah dorongan lurus benda
kerja ditekan sedikit kea rah papan penghantar. Disini fungsinya selain untuk
menjaga benda kerja tetap bersudut siku. Jarak papan penghantar terhadap sisi
luar meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan lebar benda kerja yang diserut.
Kira-kira 20% lebih lebar dari ukuran benda kerja.
d. Poros
pisau : mata pisau pada mesin serut berjumlah antara 3 – 5 mata pisau per poros
pisau. Konfigurasi ini tergantung produsen mesin dan diameter poros pisau yang
digunakan. Kecepatan putar motor penggerak juga ikut menentukan jumlah mata
pisau.
e. Pengaman
: alat pengaman dasar dan standar yang seharusnya selalu ada diatas poros pisau
pada saat mesin dijalankan maupun tidak dijalankan. Ketinggian pengaman ini
bisa diatur sesuai dengan ketebalan kayu untuk tetap menutup permukaan poros
pisau pada saat benda kerja melewati meja depan.
f. Tombol
ON / OFF : seharusnya harus selalu terletak pada lokasi yang mudah dijangkau.
Walaupun ketika tombol rusak dan harus diperbaiki tombol yang baru harus tetap
diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh operator mesin. Apabila tombol
ini diperhatikan akan selalu terletak lebih dalam untuk pengaman agar tidak
terpencet “by mistake” (tidak sengaja) ketika sedang menyetel pisau karena akan
sangat berbahaya.
g. Pengunci
papan penghantar : sebagai jalur sekaligus pengunci papan penghantar ketika
sudah berada pada posisi yang dinginkan. Penting untuk memastikan bahwa
penghantar tersebut telah dikencangkan dengan baik agar tidak bergerak karena
pengaruh getaran mesin.
Ø Cara
Kerja Mesin Double Planer
Gambar
2.4. Mesin Double Planer
(https://anekamesinkayu.blogspot.co.id)
Permukaan kayu
hasil dari gergajian harus melalui proses penyerutan sebelum bisa di finishing.
Penyerutan prinsipnya adalah membersihkan permukaan kayu dari cuttermark dan meratakan
permukaan kayu sehingga seluruh permukaan sama tinggi dan membuat keempat sisi
kayu bersudut 90°
Pada waktu anda ingin menggunakan mesin planer ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar hasil serutan tidak terdapat cacat (cuttermark, pecah, burnt-mark) dan terhindar dari pengulangan.
Pada waktu anda ingin menggunakan mesin planer ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar hasil serutan tidak terdapat cacat (cuttermark, pecah, burnt-mark) dan terhindar dari pengulangan.
Sebelum menjalankan mesin, cek kapan terakhir kali
pisau diasah dan pastikan bahwa mata pisau masih tajam. Peganglah prinsip
'Tukang kayu yang baik adalah tukang yang memiliki alat kerja yang senantiasa
tajam'. Kemudian periksa kedudukan daun meja mesin bagian depan dan belakang.
Daun meja belakang PASTI & HARUS berada lebih rendah daripada daun meja
depan. Perbedaan ketinggian ini sebesar ketebalan kayu yang diserut pada waktu
sekali jalan. Level perbedaan yang ideal adalah antara 1-4mm. Jangan terlalu
tebal karena berarti anda memaksa mesin untuk bekerja lebih berat.
Panel penghantar yang berfungsi untuk mengkontrol sisi-sisi kayu menjadi siku 90° harus berada pada posisi yang benar dan stabil. Pastikan anda telah mengencangkan panel ini sebelum menjalankan mesin. Jangan lupa pasang penutup pengaman pisau yang biasanya telah menjadi satu bagian dengan mesin.
Setelah mesin menyala, pastikan bahwa kayu telah menempel panel penghantar (bagian samping) ketika masih berada di meja belakang. Lakukan dorongan kayu ke depan pada kecepatan yang sesuai dan stabil. Apabila terlalu cepat mendorong akan mengakibatkan cuttermark pada permukaan kayu (permukaan bergelombang), namun apabila terlalu lambat akan mengakibatkan burnt-mark, yaitu noda seperti bekas terbakar karena putaran pisau tidak mengiris kayu sama sekali. Burnt-mark juga bisa ditimbulkan karena pisau tumpul.
Begitu benda kerja telah melewati poros pisau, lakukan tekanan HANYA pada MEJA DEPAN dengan tetap memberi sedikit tekanan ke arah panel penghantar. Mengapa? Setelah benda kerja melewati pisau, meja depan mesin menjadi patokan kayu agar tetap rata.
Panel penghantar yang berfungsi untuk mengkontrol sisi-sisi kayu menjadi siku 90° harus berada pada posisi yang benar dan stabil. Pastikan anda telah mengencangkan panel ini sebelum menjalankan mesin. Jangan lupa pasang penutup pengaman pisau yang biasanya telah menjadi satu bagian dengan mesin.
Setelah mesin menyala, pastikan bahwa kayu telah menempel panel penghantar (bagian samping) ketika masih berada di meja belakang. Lakukan dorongan kayu ke depan pada kecepatan yang sesuai dan stabil. Apabila terlalu cepat mendorong akan mengakibatkan cuttermark pada permukaan kayu (permukaan bergelombang), namun apabila terlalu lambat akan mengakibatkan burnt-mark, yaitu noda seperti bekas terbakar karena putaran pisau tidak mengiris kayu sama sekali. Burnt-mark juga bisa ditimbulkan karena pisau tumpul.
Begitu benda kerja telah melewati poros pisau, lakukan tekanan HANYA pada MEJA DEPAN dengan tetap memberi sedikit tekanan ke arah panel penghantar. Mengapa? Setelah benda kerja melewati pisau, meja depan mesin menjadi patokan kayu agar tetap rata.
Ketika terdapat kayu yang
melengkung, awal pertama penyerutan harus pada sisi yang cekung baik untuk
permukaan daun meja mesin atau penghantar. Berarti kedua ujung kayu (depan dan
belakang) harus menyentuh daun meja dan penghantar.
2.3. Uraian
Kegiatan Praktik Industri
v Bulan
Januari
Ø Minggu
pertama : pengenalan perusahaan dan mesin-mesin perusahaan.
Ø Minggu
kedua : mengisi griss pada as gergaji.
Ø Minggu
ketiga : memperbaiki mesin konveyor.
Ø Minggu
keempat : menyetel meja double planer.
v Bulan
Februari
Ø Minggu
pertama : mengganti dan menyetting gergaji.
Ø Minggu
kedua : menyetel kaki double planer.
Ø Minggu
ketiga : memperbaiki as cutter head bawah.
Ø Minggu
keempat : memperbaiki gear box double planer.
v Bulan
Maret
Ø Minggu
pertama : mengelas mesin cross cut.
Ø Minggu
kedua : mengganti dan memasang
motor di cady.
Ø Minggu ketiga : ganti pisau double planer.
Ø Minggu keempat : perbaikan rantai roll double planer.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1.
Kesimpulan kegiatan PKL.
Dengan adanya
kegiatan Praktik Kerja Lapangan, maka siswa dapat pengetahuan
tentang dunia kerja yang sebenarnya, yang nantinya akan menyiapkan mental siswa
dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Kegiatan praktek industri juga
bertujuan untuk memberikan pengalaman pada siswa sebagai usaha pengenalan siswa
terhadap dunia industri. Sehingga para siswa dapat mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih
banyak lagi. Pengalaman ini yang nantinya kan menjadi bekal para siswa setelah
lulus dari sekolah ini sesuai dengan misi SMK N TEMBARAK.
2.
Kesimpulan Program Khusus.
Untuk
mengoptimalkan system kerja mesin double planer agar selalu bagus dalam pengoperasiannya,
maka harus dilakukan perawatan secara berkala.
3.2. Saran
1.
Tentang kegiatan PI
Selama penulis melaksanakan kegiatan PKL di CV. CIPTA USAHA MANDIRI selama 3 bulan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
a.
Saran untuk Sekolah
§ Lebih meluangkan waktu untuk memantau peserta
didik di dunia industri.
§ Memberikan pengarahan tentang tempat industri
dan pekerjaan yang dijalani selama di dunia industri.
§ Meningkatkan keharmonisan antara pembimbing
dan siswa di tempat industri
b.
Saran Tentang Program Khusus
Hendaknya
dalam praktik perawatan mesin double planer ini
siswa pkl dijelaskan secara lebih detail tentang materi tersebut, dan praktik
ini tidak hanya dilaksanakan sekali agar siswa dapat mendalami materi program
khusus yang diambil sebagai laporan praktik industri di sekolah.
c.
Saran K3
Hendaknya dalam melaksanakan
praktek kerja lapangan siswa perlu memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja dengan menggunakan peralatan K3 yang memenuhi standar kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar