Kamis, 05 Juli 2018

Contoh Laporan Hasil Praktek Industri ( PKL ) Di CV. CIPTA USAHA MANDIRI


LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI









                      PENYUSUN
                  NAMA            : RANI AFRIANI
                  NIS                 : 2411
                  KELAS           : XI ELIND B





PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI TEMBARAK
Jl. Mantenan Greges Kec. Tembarak – Temanggung
TAHUN 2018






LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI








Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional ( UN )









 PENYUSUN

                                  NAMA            : Rani Afriani
                                  NIS                 : 2411
                                  KELAS           : XI ELIND B





PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI TEMBARAK
Jl. Mantenan Greges Kec. Tembarak – Temanggung
TAHUN 2018






LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI
CV. CIPTA USAHA MANDIRI




NAMA            : RANI AFRIANI
NIS                 : 2411
KELAS           : IX ELIND B




TELAH DISAHKAN
Pada hari         : ………………………………
Tanggal           : ………………………………




                      Penguji                                                             Pembimbing




            Budi Subagyo, S.Pd.                                        Muhamad Sulanjari, S.Pd.
    NIP. 19180621 200903 1 002                               NIP. -                  


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Tembarak




Drs. Machfud Herman S., M.Pd.
NIP. 196012505 198703 1 005





KATA PENGANTAR

            Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja lapangan dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama melaksanakan PKL ini di CV. CIPTA USAHA MANDIRI . Laporan ini di susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan melaksanakan PKL dan menyusun laporan.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Machfud Herman S., M.Pd.  selaku kepala sekolah SMK N Tembarak, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan PKL.
2.      Bapak Sarkun selaku pembimbing instansi.
3.      Bapak Muhamad Sulanjari, S.Pd. selaku pembimbing sekolah.
4.      Semua karyawan CV. CIPTA USAHA MANDIRI .
5.      Ayah dan Ibu selaku orang tua yang telah mendukung.
6.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan prakerin ini

Penulis menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada diri penulis. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

                                                                   Temanggung,                  2018
                                                                                                  Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………..………. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………...……….. ii
KATA PENGANTAR …...…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
MOTTO CV. CIPTA USAHA MANDIRI  ……………………….…..……… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan …………………. 1
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ………………………….. 1
BAB II TEKNIK PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN …... 2
2.1. Program Umum ………………………………………………………... 2
2.1.1.      Sejarah Singkat Industri ……………………………………….. 2
2.1.2.      Manajemen Umum Industri ………………………………….... 3
2.1.3.      Struktur Organisasi Industri …………………………………… 6
2.1.4.      Uraian Pembagian Tugas ……………………………………… 6
2.1.5.      Layout Tempat Kerja ………………………………………….. 9
2.2. Program Khusus ……………………………………………………….. 10
2.2.1.      Landasan Teori ………………………………………………... 10
2.2.2.      Permasalahan ………………………………………………….. 10
2.2.3.      Batasan Masalah ………………………………………………. 10
2.2.4.      Pembahasan …………………………………………………… 10
2.3. Uraian Kegiatan Praktik Industri ………………………………………. 14
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….... 15
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………. 15
3.2. Saran …………………………………………………………………... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN



MOTTO CV. CIPTA USAHA MANDIRI

Motto Perusahaan ini yaitu :
1.      Kepuasan Pelanggan
a.       Pelanggan kami adalah pelanggan eksternal dan internal, termasuk pemilik, atasan maupun sesama karyawan.
b.      Tidak menerima, membuat dan meneruskan kesalahan.
c.       Tidak menyimpang dari prosedur.
d.      Tidak merubah atau mengganti spesifikasi.

2.      Proaktif, kepedulian dan komunikasi yang baik adalah kebiasaan kami.
a.       Segera wajib lapor pada atasan bila terjadi masalah termasuk tidak sesuainya skedul atau komitmen.
b.      Bertanya apabila tidak tahu atau ragu-ragu dalam menjalankan tugas.
c.       Segera berkomunikasi dengan pelanggan jika terjadi masalah.
d.      Melakukan strategi menjemput bola, tidak hanya menunggu.
e.       Mempunyai jiwa mau menolong.
f.       Peka terhadap situasi dan kondisi.
g.      Mengambil inisiatif dan tindakan bila melihat hal yang tidak beres.
h.      Melakukan fungsi silang.

3.      Kerja tim adalah kekuatan kami.
a.       Disiplin.
b.      Saling menghargai satu dengan yang lain.
c.       Tidak menyalahkan orang lain.
d.      Tidak merasa paling penting atau paling pandai.
e.       Tidak merasa minder atau tidak mampu.
f.       Mengambil keputusan berdasarkan tim.
g.      Berbicara berdasarkan data.


4.      Pemasok, distributor dan karyawan adalah mitra kami.
a.       Berorientasi pada win-win.
b.      Menghargai pemasok sebagai mitra kerja.
c.       Meningkatkan kualitas material bersama-sama dengan pemasok.
d.      Menghargai karyawan sebagai rekan kerja dalam mengambil keputusan.

5.      Terus mengembangkan diri adalah kunci kesuksesan kami.
a.       Setiap karyawan diberi kesempatan dan motivasi untuk terus belajar.
b.      Menjunjung tinggi kretifitas karyawan yang positif.
c.       Ikut membina dan memelihara kesehatan.
d.      Mengembangkan terus hubungan baik antar karyawan.




DAFTAR GAMBAR

1.      Gambar 2.1. Struktur Organisasi ……………………………………..6
2.      Gambar 2.2. Layout Tempat Kerja …………………………………...9
3.      Gambar 2.3. Bagian-Bagian Mesin Double Planer …………………..10
4.      Gambar 2.4. Mesin Double Planer ……………………………………12







BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan praktik kerja lapangan merupakan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktik kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program study tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.
Sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Lapangan (PKL)” hanya dapat dikuasai dengan cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja. Maka dari itu, siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan secara langsung.

1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan bertujuan untuk memberi gambaran kepada siswa siswi pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan. Sedangkan secara khususnya antara lain :
1.      Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan.
2.      Melatih keterampilan siswa, sehingga dapat bekerja dengan baik.
3.      Menumbuhkan sikap bertanggung jawab, disiplin, dan mempunyai etika yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4.      Memberikan motivasi sehingga siswa siswi bersemangat dalam meraih cita-cita.




BAB II
TEKHNIK PELAKSANAAN PKL

2.1.  Program Umum
2.1.1.      Sejarah Singkat Industri
CV. Cipta Usaha Mandiri adalah perusahaan industri pengolahan kayu yang terletak di Jl. Raya Ngadirejo Km. 3 Desa Mandisari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Pemilik utama usaha ini adalah H. Marsudi yang telah berkecimpung di industry pengolahan kayu selama bertahun-tahun, hingga pada akhirnya memutuskan untuk membuat perusahaan sendiri. CV. Cipta Usaha Mandiri didirikan pada tanggal 13 November 2006, dan mulai beroperasi pada tanggal 22 Februari 2007 dengan jumlah karyawan 40 orang. Perusahaan ini lebih memprioritaskan masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Perusahaan ini berdiri pada lahan seluas 15.104 m2 dengan luas bangunan tertutup 2.971,35 m2 dan sisanya adalah lahan terbuka yang rencananya akan digunakan untuk tempat parkir, jalan, area terbuka dan ruang terbuka hijau.
Perkembangan CV. Cipta Usaha Mandiri sangatlah pesat. Dapat dilihat dari konstruksi bangunan yang semula semi permanen menjadi bangunan permanen pada tahun 2009. Pun demikian dengan ekspor yang dilakukan semakin berkembang pesat. Ekspor yang semula 2 kontainer per 2 minggu pada tahun 2008, meningkat menjadi 20 kontainer per bulan pada tahun 2009. Dan pada tahun 2010 ekspor yang dilakukan mencapai 40 – 50 kontainer per bulan hingga sekarang.
Perkembangan pesat yang dialami oleh CV. Cipta Usaha Mandiri tidak terlepas dari sumber daya manusia yang berkonstribusi dalam proses produksi maupun manajemen. Perusahaan ini telah menyerap ratusan tenaga kerja dari daerah sekitar pabrik. Karena keberadaan perusahaan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar Temanggung.
2.1.2.      Manajemen Umum Industri
·         Direktur Utama bertugas memantau perkembangan usaha.
·         Wakil direktur bertugas membantu Direktur Utama untuk mengendalikan dan mengawasi perusahaan.
·         Manager Operasional bertugas untuk mengatur operasional pada perusahaan.
·         Kabag Personalia bertugas untuk merekrut sumber daya manusia yang produktif untuk menunjang proses produksi, serta menangani legalitas yang dibutuhkan oleh perusahaan.
·         Adm Personalia bertugas untuk memantau kehadiran (presensi) pegawai, penggajian karyawan, dan menghandle problematika pada karyawan.
·         Security bertugas untuk menjaga keamanan sekaligus merangkap sebagai front office.
·         Kabag Pengadaan bertugas untuk menyuplai bahan baku yang berkualitas.
·         Adm Pengadaan bertugas untuk mencatat siklus bahan baku.
·         Tally Bahan Baku bertugas untuk menerima laporan jumlah dan kapasitas bahan baku yang masuk dari grader.
·         Nota Bahan Baku bertugas untuk membuat nota keluar ketika bahan baku dating yang harus mendapat acc dari Kabag. Keuangan.
·         Adm Umum bertugas untuk menghandle administrasi secara umum, meliputi kebutuhan untuk perlengkapan kantor dan lain-lain.
·         Kabag Keuangan bertugas untuk mengatur siklus keuangan pada perusahaan.
·         Kasir bertugas sebagai mediator Kabag. Keuangan dengan bagian atau divisi tertentu yang membutuhkan pengeluaran untuk kebutuhan perusahaan.
·         Bag Hutang dan Bag Piutang bertugas untuk menangani hutang perusahaan dan piutang yang dilakukan oleh debitur.
·         Kabag Akuntansi bertugas untuk mengatur dan mengawasi siklus akuntansi pada perusahaan.
·         Akuntansi Umum bertugas untuk menangani akuntansi secara umum.
·         Akuntansi Biaya bertugas untuk menangani akuntansi biaya.
·         Kabag Pemasaran bertugas untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan yaitu dengan mencari buyer sebanyak-banyaknya.
·         Staff Pemasaran membantu Kabag Pemasaran untuk melakukan pemasaran dan mengatur ekspor impor yang dilakukan oleh perusahaan.
·         Kabag Produksi bertugas untuk mengatur dan mengendalikan proses produksi.
·         Kasi Kiln Dry / Boiler bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan baku kering yang siap diproses.
·         Staff Gudang Kering bertugas untuk menerima bahan baku kering yang kemudian ditransfer kepada bagian produksi.
·         Kasi Packing bertanggung jawab dalam proses pengepakan barecore menjadi siap untuk stuffing (di ekspor).
·         Adm Produksi bertugas untuk mencatat siklus bahan baku kering yang masuk, barang setengah jadi, dan produk yang siap untuk di ekspor.
·         Kabag Tehnik bertugas untuk mengatur dan mengawasi maintenance terhadap mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan khususnya bagian produksi.
·         Staff  Tehnisi bertugas untuk membantu Kabag Tehnik untuk melakukan perbaikan dan perawatan pada mesin dan peralatan.
·         Workshop bertugas untuk memback up.
·         Tehnisi bertugas untuk memperbaiki mesin dan peralatan yang rusak.
·         Kabag Pembelian Non Bahan Baku dan Gudang bertugas untuk mengatur dan mengendalikan pembelian kebutuhan selain bahan baku.
·         Pembelian Non Bahan Baku bertugas untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan oleh berbagai divisi selain bahan baku.
·         Staff Gudang bertugas untuk mengatur siklus pengeluaran dan pemasukan barang non bahan baku.



2.1.3.       Struktur Organisasi Industri

CV. CIPTA USAHA MANDIRI
Jl. Raya Ngadirejo  Km 3 Desa Medari, Kec. Ngadirejo, Kab. Temanggung
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
2.1.4.       Uraian Pembagian Tugas
A.    HEAD OF BU ( Head Of Business Unit )
·         Bertanggung jawab meningkatkan kapasitas produksi, teknologi proses dan kepastian mutu secara berkesinambungan.
·         Bertanggung jawab dalam menjalankan operasional manufacturing secara excellent.
·         Bertanggung jawab dalam mengembangkan kompetensi sumber daya manusia.

B.     F / A ( Accounting Section Head )
·         Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan kebijakan akuntansi perusahaan, perpajakan perusahaan untuk mengukur keakuratan penyelesaian dan kesesuaian prosedur keuangan serta memonitor pengembangan data dan sistem informasi agar persiapan proses kerja berjalan lancer.

C.     PRODUKSI ( Sect Head Produksi AMDK )
·         Merencanakan, mengesahkan, memonitor dan mengendalikan tugas-tugas operasional dalam menghasilkan produk serta sumber daya di daerah area produksi.

D.    ENGINEERING ( Technic Section Head )
·         Merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengendalikan tugas-tugas operasional mulai dari project tehnik, maintenance mesin, utility, dan overhaul, untuk mengurangi downtimer mesin dan waste serta menjaga kualitas mesin produksi dan energy yang ada secara efisien dan efektif.

E.     QAQC ( QC Section Head )
·         Mengembangkan dan melaksanakan system pengendalian mutu agar produk yang dihasilkan dapat memberikan “Good Quality Image” atau “Cost Effectiveness” kepada perusahaan.

F.      EXPEDITION ( Expedition Section Head )
·         Mengontrol sekaligus mengembangkan aktivitas pengiriman barang sesuai dengan standart dan target yang ditetapkan untuk mewujudkan persediaan barang di distributor dan kelancaran aktivitas perusahaan.
·         Melakukan efisiensi ongkos angkut baik dengan negosiasi tariff maupun kubikasi perkendaraan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.

G.    HR / GA ( Personal Section Head )
·         Melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan kepersonaliaan dan menyusun program. Dalam tugasnya HR / GA dibantu oleh seorang GA dan 2 orang administrasi.

H.    OPERATION AREA ( Section Head Operation Area )
·         Memastikan komunikasi data dan informasi dari business unit ke enty (Head Office, Bussiness Unit lain, Supplier, Distribution dan lain-lain). Berjalan secara real time dengan menggunakan teknologi IT dan sebaliknya.

I.       GUDANG JADI ( Finish Good Section Head )
·         Mengatur dan memastikan proses penerima, proses penyimpanan perawatan dan pengeluaran produksi jadi agar sesuai standart, terkontrol dan termonitor secara kualitas dan kuantitas sesuai antara fisik maupun administrasi dan meningkatkan produktifitas serta mengurangi defect produk jadi.

J.       GUDANG BAKU ( Rew Material Section )
·         Mengatur dan memastikan proses penerima, proses penyimpanan dan pengeluaran material agar sesuai standart terkontrol dan termonitor secara kualitas dan kuantitas.
·         Slang minyak dan hidrolis jack, minyak hidrolis Turalie 52 ISO VG 68.

K.    System box panel :
·         Rangkaian elektrik.
·         Indikator lampu.
·         Tombol on – off pemanas atas dan bawah.
·         Selector switch up – netral – down.
Untuk menjalankan system hidrolis jack langkah yang dilakukan adalah :
1.      Ikatan sambungan power listrik dari jala-jala pada terminal panel pompa hidrolis pastikan dengan baik.
2.      Atur kontrol valve utama pada keadaan optimal dengan cara memutar mur kontra kemudian memutar nipel baut “L” kekanan atau kekiri, bila kekanan akan menaikkan kemampuan tekan dan bila kekiri akan menurunkan kemampuan tekan. Sebaiknya dilakukan sekali saja karena kontrol valve ini berfungsi sebagai valve pengaman.


 
2.1.5.      Layout Tempat Kerja




















Gambar 2.2. Layout Tempat Kerja




2.2.      Program Khusus
Mesin Double Planer
2.2.1.   Landasan Teori
Mesin Double Planer adalah mesin untuk menghaluskan atau  menyerut bahan baku kayu sekaligus, dua sisi sejajar, atas double dan bawah
2.2.2.   Permasalahan
v  Bagian-bagian mesin double planer
v  Cara kerja mesin double planer

2.2.3.   Batasan Masalah
Pada masalah ini penyusun hanya menerangkan tentang bagian-bagian dan cara kerja mesin double planer.

2.2.4. Pembahasan
Ø  Bagian-bagian mesin double planer
        Papan Serut       Papan Penghantar
Hasil gambar untuk meja belakang mesin double planer
Gambar 2.3. Bagian-Bagian Mesin Double Planer
(https://www.google.ru/search?=bagianmesindoubleplaner)
a.       Meja belakang : sebagai tempat meletakkan benda kerja sebelum memasuki jalur pisau. Jarak meja belakang dengan ketinggian ujung pisau planer menentukan besanya tatal yang diiris. Semakin tinggi jarak semakin tebal kayu yang harus diiris, berate kerja pisau semakin berat.
b.      Meja depan : harus memiliki ketinggian sama persis dengan ujung mata pisau serut. Apabila pisau lebih rendah akan berakibat benda kerja berhenti karena tertahan gerakannya oleh ujung meja depan dan apabila posisi ujung pisau terlalu tinggi akan membuat bagian ujung belakang benda kerja menjadi lebih tipis daripada ujung lainnya setelah beberapa kali serut.
c.       Papan penghantar : pada waktu mendorong benda kerja, agar arah dorongan lurus benda kerja ditekan sedikit kea rah papan penghantar. Disini fungsinya selain untuk menjaga benda kerja tetap bersudut siku. Jarak papan penghantar terhadap sisi luar meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan lebar benda kerja yang diserut. Kira-kira 20% lebih lebar dari ukuran benda kerja.
d.      Poros pisau : mata pisau pada mesin serut berjumlah antara 3 – 5 mata pisau per poros pisau. Konfigurasi ini tergantung produsen mesin dan diameter poros pisau yang digunakan. Kecepatan putar motor penggerak juga ikut menentukan jumlah mata pisau.
e.       Pengaman : alat pengaman dasar dan standar yang seharusnya selalu ada diatas poros pisau pada saat mesin dijalankan maupun tidak dijalankan. Ketinggian pengaman ini bisa diatur sesuai dengan ketebalan kayu untuk tetap menutup permukaan poros pisau pada saat benda kerja melewati meja depan.
f.       Tombol ON / OFF : seharusnya harus selalu terletak pada lokasi yang mudah dijangkau. Walaupun ketika tombol rusak dan harus diperbaiki tombol yang baru harus tetap diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh operator mesin. Apabila tombol ini diperhatikan akan selalu terletak lebih dalam untuk pengaman agar tidak terpencet “by mistake” (tidak sengaja) ketika sedang menyetel pisau karena akan sangat berbahaya.
g.      Pengunci papan penghantar : sebagai jalur sekaligus pengunci papan penghantar ketika sudah berada pada posisi yang dinginkan. Penting untuk memastikan bahwa penghantar tersebut telah dikencangkan dengan baik agar tidak bergerak karena pengaruh getaran mesin.
Ø  Cara Kerja Mesin Double Planer
Hasil gambar untuk mesin double planer
Gambar 2.4. Mesin Double Planer
(https://anekamesinkayu.blogspot.co.id)
Permukaan kayu hasil dari gergajian harus melalui proses penyerutan sebelum bisa di finishing. Penyerutan prinsipnya adalah membersihkan permukaan kayu dari cuttermark dan meratakan permukaan kayu sehingga seluruh permukaan sama tinggi dan membuat keempat sisi kayu bersudut 90°
Pada waktu anda ingin menggunakan mesin planer ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar hasil serutan tidak terdapat cacat (cuttermark, pecah, burnt-mark) dan terhindar dari pengulangan.
Sebelum menjalankan mesin, cek kapan terakhir kali pisau diasah dan pastikan bahwa mata pisau masih tajam. Peganglah prinsip 'Tukang kayu yang baik adalah tukang yang memiliki alat kerja yang senantiasa tajam'. Kemudian periksa kedudukan daun meja mesin bagian depan dan belakang. Daun meja belakang PASTI & HARUS berada lebih rendah daripada daun meja depan. Perbedaan ketinggian ini sebesar ketebalan kayu yang diserut pada waktu sekali jalan. Level perbedaan yang ideal adalah antara 1-4mm. Jangan terlalu tebal karena berarti anda memaksa mesin untuk bekerja lebih berat.
Panel penghantar yang berfungsi untuk mengkontrol sisi-sisi kayu menjadi siku 90° harus berada pada posisi yang benar dan stabil. Pastikan anda telah mengencangkan panel ini sebelum menjalankan mesin. Jangan lupa pasang penutup pengaman pisau yang biasanya telah menjadi satu bagian dengan mesin.
Setelah mesin menyala, pastikan bahwa kayu telah menempel panel penghantar (bagian samping) ketika masih berada di meja belakang. Lakukan dorongan kayu ke depan pada kecepatan yang sesuai dan stabil. Apabila terlalu cepat mendorong akan mengakibatkan cuttermark pada permukaan kayu (permukaan bergelombang), namun apabila terlalu lambat akan mengakibatkan burnt-mark, yaitu noda seperti bekas terbakar karena putaran pisau tidak mengiris kayu sama sekali. Burnt-mark juga bisa ditimbulkan karena pisau tumpul.
Begitu benda kerja telah melewati poros pisau, lakukan tekanan HANYA pada MEJA DEPAN dengan tetap memberi sedikit tekanan ke arah panel penghantar. Mengapa? Setelah benda kerja melewati pisau, meja depan mesin menjadi patokan kayu agar tetap rata.
Ketika terdapat kayu yang melengkung, awal pertama penyerutan harus pada sisi yang cekung baik untuk permukaan daun meja mesin atau penghantar. Berarti kedua ujung kayu (depan dan belakang) harus menyentuh daun meja dan penghantar.

2.3.      Uraian Kegiatan Praktik Industri
v  Bulan Januari
Ø  Minggu pertama : pengenalan perusahaan dan mesin-mesin perusahaan.
Ø  Minggu kedua : mengisi griss pada as gergaji.
Ø  Minggu ketiga : memperbaiki mesin konveyor.
Ø  Minggu keempat : menyetel meja double planer.

v  Bulan Februari
Ø  Minggu pertama : mengganti dan menyetting gergaji.
Ø  Minggu kedua : menyetel kaki double planer.
Ø  Minggu ketiga : memperbaiki as cutter head bawah.
Ø  Minggu keempat : memperbaiki gear box double planer.

v  Bulan Maret
Ø  Minggu pertama : mengelas mesin cross cut.
Ø  Minggu kedua : mengganti dan memasang motor di cady.
Ø  Minggu ketiga : ganti pisau double planer.
Ø  Minggu keempat : perbaikan rantai roll double planer.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1.      Kesimpulan kegiatan PKL.
Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan, maka siswa dapat pengetahuan tentang dunia kerja yang sebenarnya, yang nantinya akan menyiapkan mental siswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Kegiatan praktek industri juga bertujuan untuk memberikan pengalaman pada siswa sebagai usaha pengenalan siswa terhadap dunia industri. Sehingga para siswa dapat mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih banyak lagi. Pengalaman ini yang nantinya kan menjadi bekal para siswa setelah lulus dari sekolah ini sesuai dengan misi SMK N TEMBARAK.
2.      Kesimpulan Program Khusus.
Untuk mengoptimalkan system kerja mesin double planer agar selalu bagus dalam pengoperasiannya, maka harus dilakukan perawatan secara berkala.

3.2. Saran
1.      Tentang kegiatan PI
Selama penulis melaksanakan kegiatan PKL di CV. CIPTA USAHA MANDIRI selama 3 bulan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
a.       Saran untuk Sekolah
§  Lebih meluangkan waktu untuk memantau peserta didik di dunia industri.
§  Memberikan pengarahan tentang tempat industri dan pekerjaan yang dijalani selama di dunia industri.
§  Meningkatkan keharmonisan antara pembimbing dan siswa di tempat industri
b.      Saran Tentang Program Khusus
Hendaknya dalam praktik perawatan mesin double planer  ini siswa pkl dijelaskan secara lebih detail tentang materi tersebut, dan praktik ini tidak hanya dilaksanakan sekali agar siswa dapat mendalami materi program khusus yang diambil sebagai laporan praktik industri di sekolah.
c.       Saran K3
Hendaknya dalam melaksanakan praktek kerja lapangan siswa perlu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan peralatan K3 yang memenuhi standar kualitas.
           


DAFTAR PUSTAKA

















LAMPIRAN - LAMPIRAN


















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar