MAKALAH ILMIAH
BIOLOGI
Limbah dan
Pemanfaatannya
Oleh :
Agista
Kharris A (2)
Ahmad Agus P (3)
Fiore
Firmansyah (13)
Muhamad Khoirun N (18)
Mohamad Yoga Dwi A (19)
Muhamad
Ardi M (20)
SMA NEGERI 1 TEMBARAK
Tahun 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya dengan baik.
Adapun makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang
limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seiring
dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas /
pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry sebagai
pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi
barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan
dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya akan
menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.
Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat
mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.
Kemudian,
masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan” limbah-limbah
sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan
limbah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan berarti dapat
seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja. Karena limbah sekecil
apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar dalam
hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang
tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga.
B. Tujuan
Pembuatan
makalah ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Mengurangi
pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga
2. Memberikan salah satu solusi
cerdas pengolahan limbah rumah tangga secara tegas
3. Mengolah
limbah rumah tangga menjadi barang yang berdaya guna
C.
Manfaat
Makalah
ilmiah ini disusun, diharapkan dapat emberikan salah satu solusi penanganan
limbah rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya pengrusakan lingkungan
oleh limbah-limbah rumah tangga.
BAB
II
Limbah
dan Seluk Beluknya
A. Apa itu limbah?
Secara umum
yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll.
Kehadiran limbah pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
Oleh sebab
itu, masyarakat urang menaruh perhatian akan kedatangan limbah. Terdapat sebuah
penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk (balong), dan
pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah,
akan
menyebabkan kualitas air menurun. Dari 636 sampel, 285 titik sampel sumber air
tanah telah tercemar bakteri coli. Secara kimiawi, 75 % dari smber tersebut
tidak memenuh baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsure nitrat,
nitrit, besi, dan mangan. ( sumber : pengelolaan limbah industry – Prof.
Tjandra Setiadi, Wikipedia )
B. Bentuk-Bentuk Limbah
Pada dasarnya
limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry
maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal dengan sampah). Limbah
merupakan buangan yang berbentuk cair, gas, dan padat. Limbah mengandung bahan
kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat
member kehidupan bagi kuman-kumannpenyebab penyakit disentri, tipus, kolera,
dsb. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negative terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Berikut ini
adalah karakteristik limbah :
1.
Karakteristik limbah
– berukuran
mikro ataupun makro
– dinamis
– berdampak
luas ( penyebarannya )
– berdampak
generasi panjang ( antar generasi )
2. Faktor
yang mempengaruhi kualitas limbah
– Volume
limbah
– kandungan
bahan pencemar
– Frekuensi
pembuangan limbah
3. Berdasarkan karakteristiknya,
limbah industry dapat digolongkan menjadi 4 jenis:
– limbah cair
– limbah padat
– limbah gas & partikel
– limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan
Beracun )
Diantara
berbagai limbah diatas, jenis limbah B3 adalah limbah yang bersifat beracun
atau berbahaya. Suatu limbah digolongkan menjadi limbah B3 bila mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung dpat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia. Bahan limbah yang termasuk limbah B3 antara
lain adlahbahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3
bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik mudah meledak, mudah
terbakar, besifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif , dll
, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Sedangkan
limbah beracun dapat digolongkan menjadi :
a. Limbah
mudah meledak
b. limbah
mudah terbakar
c. limbah
reaktif ( menyebabkan kebakaran )
d. limbah
yang menyebabkan infeksi karena mengandung kuman
e. limbah
yang bersifat korosif ( menyebakan iritasi )
C.
Limbah Rumah Tangga dan Pemanfaatannya
Selain limbah
industri, pertambangan, dsb. Limbah rumah tangga memiliki kontribusi untuk
merusak lingkungan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari dapur , kamar mandi,
limbah bekas rumah tangga, sampah serta kotoran manusia. Penempatan saluran
drainase dan saluran limbah yang berdekatan dengan sumber mata air dapat
merembes dan mengkontaminasi air. Sehingga mutu air tersebut menjadi tidak
layak minum, serta jika tetap dikonsumsi akan menimbulkan penyakit berbahaya.
Untuk itulah diperlukan penanganan serius terhadap limbah ini.
Limbah rumah
tangga terdiri dari limbah organic dan anorganik. Limbah organic lebih mudah
terurai oleh bakteri pengurai dan decomposer, sehingga penanganannya cukup
mudah. Pemanfaatannya pun cukup banyak, diantaranya pemuatan kompos dari sisa
kulit pisang, pembuatan eskrim dari ekstrak ikan, daur ulang kertas, dsb.
Sedangkan limbah anorganik sangat susah untuk diuraikan seperti plastic
membutuhkan waktu >100 tahun untuk terurai. Limbah anorganik mengandung
senyawa-senyawa kimia berbahaya yang justru dapat member kehidupan bagi
kuman-kuman penyebab disentri, tipus, koler, dll. Oleh karenanya jika tidak
ditangani dengan serius, dapat mengganggu stabilitas ekosistem. Untuk itulah
limbah ini harus di olah dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendaur ulang
plastic dan kaleng bekas. Dapat juga dengan cara kreaif dengan metode TGS untuk
masyarakat yang ingin memperoleh nilai tambah ekonomis dari limbah. Contoh
pemanfaatan limbah akan dibahas di bab selanjutnya.
BAB
III
Pengolahan
Limbah dengan Metode TGS
A. Pemakaian ulang Limbah RT ( reuse
house waste )
Telah
disebutkan pada subbab sebelumnya mengenai pemanfaatan limbah RT bahwa limbah
RT dari jenis limbah anorganic, bila diolah dengan kreatif dengan metode TGS
akan menghasilkan limbah yang bernilai guna. Limbah ini seperti kaleng bekas,
kotak kayu bekas, hingga pipa bekas bangunan dapat digunakan sebagai bahan
kerajinan. Bila pengolahan limbah tersebut menerapkan metode TGS, yaitu metode
Tepat, Guna, Sederhana mampu memperoleh barang baru dengan tepat, berguna dan
bermanfaat meskipun barang tsb sangat sederhana. Dengan adanya pemakaian
kembali limbah anorganik RT, dapat mengurangi efek sampingan dari limbah.
Penggunaan limbah anorganik sangat dianjurkan sebagai salah satu
penanganan terhadap masalah pencemaran limbah. Karena limbah harus diolah agar
tidak mencemari dan membahayakan lingkungan. Pada makalah inilah, pemakaian
kembali akan dilakukan terhadap bungkus rokok untuk dijadikan asbak. Pengolahan
menggunakan metode TGS.
B. Pemanfaatan BUngkus Rokok sebagai reuse
House Waste
Bungkus rokok
mudah untuk dijadikan barang daur ulang dengan mengikuti langkah sebagai
berikut :
A. Bahan dan
Alat :
1. bungkus
rokok 4 buah (sama)
2. isolasi
(perekat)
3. Gunting
4. karton
b. Cara
pembuatan :
1. Siapkan
alat dan bahan diatas
2. Buka tutup bungkus rokok dan
satukan dengan bungkus rokok yang lain dengan tegak lurus.
3. Ulangi langkah no.2 dengan 2
bungkus rokok lainnya
4. Kuatkan dengan perekat / isolasi
5. Pada alasnya diberi alas karton
Bungkus rokok diatas tepat diolah
menjadi asbak yang berguna untuk menampung abu rokok,meskipun bentuknya sangat
sederhana. Walupun sederhana, setidaknya mampu meminimalisir dampak kerugian
limbah.
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Limbah ebagai
hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala industry,
pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas ekosistem,
mencemari lingkungan serta member kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit.
Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak member kontribusi efek
negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara sembarangan.
Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang limbah
sebagai cara untuk mangurangi resiko pencemaran lingkungan.
Tujuan utama
pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar didalam air
terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba pathogen dan senyawa
organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dialam.
Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak terlalu susah bagi kita
untuk mengupayakan pengolahan limbah RT sendiri.
B.
Saran
Limbah rumah
tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali, meskipun dengan
sederhana. Serta menerapkan penempata limbah (sampah) dengan sesuai jenisnya,
apakah limbah organic atau anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar